Minggu, 12 Desember 2010

PUISI BICARA

Aku hidup dalam mati
Aku bukan sekadar tulisan berdarah tinta, tapi aku punya nyawa yaitu makna
Rohku dapat keluar merasuki perasaan dan hati siapa saja yang menatap susunan tulangku berupa rangkaian kata-kata indah ( ikhsan )

Jumat, 10 Desember 2010

 SONET 12 dari Sapardi Djoko Damono

Sonet 12
Perjalanan kita selama ini ternyata tanpa tanda baca,
tak ada huruf kapital di awalnya. Yang tak kita ingat
aksara apa. Kita tak pernah yakin apakah titik mesti ada;
tanpa tanda petik, huruf demi huruf berderet rapat –
dan setiap kali terlepas, kita pun segera merasa gerah lagi
dihimpitnya. Tanpa pernah bisa membaca ulang dengan cermat
harus terus kita susun kalimat demi kalimat ini –
tanpa perlu merisaukan apakah semua nanti mampat
pada sebuah tanda tanya. Tapi, bukankah kita sudah mencari
jawaban, sudah tahu apa yang harus kita contreng
jika tersedia pilihan? Dan kemudian memulai lagi
merakit alinea demi alinea, menyusun sebuah dongeng?
Tapi bukankah tak ada huruf kapital ketika kita bicara?
Bukankah kisah cinta memang tak memerlukan tanda baca?

Diambil dari blog dyah ariesbudi ( as sweet as cherry pie )

Selasa, 30 November 2010

PUISI

  Puisi merupakan karya sastra yang memiliki kata dan makna yang indah sesuai dengan karakter atau khayalan si penulis. Puisi yang baik ialah puisi yang selain bentuk tulisan dan maknanya yang indah serta khas, juga memiliki jiwa yang diciptakan penulis dari penghayattannya. ( Ikhsan )



   Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Puisi juga merupakan karya sastra yang singkat, padat, dan menggunakan bahasa yang indah, singkat karena diungkapkan dengan pilihan kata yang tepat dan tidak diuraikan secara panjang lebar seperti prosa, padat, maksudnya kaya makna atau berisi, indah, maksudnya puisi digarap dengan pilihan kata yang mengandung kekuatan rasa dan makna dengan memilih kata yang mempunyai majas, lambang,rima,sajak dan ungkapan yang menarik dan berbeda dengan bahasa keseharian. 
( Laelasari, SS. dan Nurlailah, SS. dalam buku Kamus Istilah Sastra 2006 : 206 )


  
Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. 
Unsur-unsur intrinsik puisi adalah 
1. Tema yaitu tentang apa puisi itu berbicara 
2. Amanat yaitu apa yang hendak dinasehatkan kepada pembaca 
3. Rima yaitu persamaan-persamaan bunyi 
4. Ritme yaitu perhentian-perhentian atau tekanan-tekanan yang diatur 
5. Majas atau gaya bahasa yaitu permainan bahasa untuk efek estetis maupun maksimalisasi
6. Kesan yaitu perasaan yang diungkap lewat puisi
7. Diksi yaitu pilihan kata atau ungkapan
( Dari shvoong.com )

KUMPULAN PUISI IKHSAN

MALAM
Malam, kau indah meski gelap
Auramu terpancar dengan ribuan cahaya bintang
Pesonamu terlukis dengan keanggunan cahaya rembulan
Dan angin menyatu dalam ragamu yang menyentuh tubuhku
Seakan ingin bermalam denganku, dikala tatapanku membelah mega hitammu
Meski sang surya akan menggantikanmu, kau tetap akan kembali


MERAH
Merah dalam tubuhku adalah darahku
Merah dalam jiwaku adalah semangatku
Merah yang tak terkendali adalah amarahku
Dan merah yang selalu ku beri untukmu adalah cintaku


AKU ADALAH AKU
Aku adalah aku
wajahku memang seperti ini
Penampilanku memang seperti ini
Sifatku memang seperti ini
Dan kemampuanku juga memang seperti ini
Karena aku adalah diriku sendiri dan beginilah aku apa adanya


CINTAKU YANG DALAM
Jika ada sungai yang dalam,
Ada danau yang paling dalam
Jika ada danau yang dalam,
Ada lautan yang paling dalam
Jika ada lautan yang dalam,
Ada cintaku yang paling dalam,
yang dapat menenggelamkan hatimu


CINTA DAN KEBERANIAN
Ada gadis kecil 
Mengayunkan lonceng di atas tugu menara putih
Suaranya terdera sampai meretakkan cermin perakku
Apakah ini pertanda buruk?


Aku seperti berada di satu titik hitam
Saat itu kegentaran datang
Diiringi langit gelap dan awan hitam
Saat aku duduk di dalam puri kecilku


Terdengar suara kereta kuda
Datang dari pintu gerbang keraton
Menghampiriku dan mengajakku
Menuju bukit bintang air
Untuk melihat hamparan hijau dan bunga-bunga tampak indah


Saat itu aku sadar
Bahwa di balik kegentaran ada sesuatu yang kuat
Yang muncul seperti cahaya dalam hati
Yaitu cinta dan keberanian yang mendatangkan kebahagiaan


KEKASIH YANG KU CINTA
Ada bintang timur jatuh di bukit utara
Ada guguran bunga sakura jatuh di muara
Ada manusia dergama jatuh dalam derita
Tapi aku hanya ingin jatuh dalam pelukkanmu kekasih yang ku cinta


767
Di hari itu
Di tanggal itu
Di bulan itu
Di tahun itu
Aku dan dia menjadi sepasang kekasih baru


AKU TAK INGIN KITA BERPISAH
Ketika awan membentuk gumpalan,
mereka berpisah kembali
Ketika matahari dan bulan membentuk gerhana,
mereka pun berpisah kembali
Tapi ketika kita membentuk sebuah cinta
Aku tak ingin kita berpisah


KAU DAN PUISI CINTAKU
Kutulis sebuah puisi cinta
Kata-katanya berbicara tentang dirimu
Dirimu yang aku cinta,
Tak akan aku lupakan dalam hidupku
Kau adalah inspirasi dalam puisi cintaku
Karena kau banyak memiliki keindahan yang membuatku terpaku
Seolah puisiku barkata "biar aku hanya sebuah kertas berdarah tinta,,
Tapi aku banyak memiliki makna yang menjadi sebuah tahta



KREDO PUISI

diambil dari blog manggala putera


Kata-kata bukanlah alat mengantarkan pengertian. Dia bukan seperti pipa yang menyalurkan air. Kata adalah pengertian itu sendiri. Dia bebas.

Kalau diumpamakan dengan kursi, kata adalah kursi itu sendiri dan bukan alat untuk duduk. Kalau diumpamakan dengan pisau, dia adalah pisau itu sendiri dan bukan alat untuk memotong atau menikam.

Dalam kesehari-harian kata cenderung dipergunakan sebagai alat untuk menyampaikan pengertian. Dianggap sebagai pesuruh untuk menyampaikan pengertian. Dan dilupakan kedudukannya yang merdeka sebagai pengertian.

Dalam puisi saya, saya bebaskan kata-kata dari tradisi lapuk yang membelenggunya seperti kamus dan penjajahan-penjajahan lain seperti moral kata yang dibebankan masyarakat pada kata tertentu dengan dianggap kotor(obscene) serta penjajahan gramatika.

Bila kata dibebaskan, kreatifitaspun dimungkinkan. Karena kata-kata bisa menciptakan dirinya sendiri, bermain dengan dirinya sendiri, dan menentukan kemauan dirinya sendiri. Pendadakan yang kreatif bisa timbul, karena kata yang biasanya dianggap berfungsi sebagai penyalur pengertian, tiba-tiba, karena kebebasannya bisa menyungsang terhadap fungsinya. Maka timbullah hal-hal yang tak terduga sebelumnya, yang kreatif.

Dalam (penciptaan) puisi saya, kata-kata saya biarkan bebas. dalam gairahnya karena telah menemukan kebebasan, kata-kata meloncat-loncat dan menari diatas kertas, mabuk dan menelanjangi dirinya sendiri, mundar-mandir dan berkali-kali menunjukkan muka dan belakangnya yang mungkin sama atau tak sama, membelah dirinya dengan bebas, menyatukan dirinya sendiri dengan yang lain untuk memperkuat dirinya, membalik atau menyungsangkan sendiri dirinya dengan bebas, saling bertentangan sendiri satu sama lainnya karena mereka bebas berbuat semaunya atau bila perlu membunuh dirinya sebdiri untuk menunjukkan dirinya bisa menolak dan berontak terhadap pengertian yang ingin dibebankan kepadanya.

Sebagai penyair saya hanya menjaga–sepanjang tidak mengganggu kebebasannya– agar kehadirannya yang bebas sebagai pembentuk pengertiannya sendiri, bisa mendapatkan aksentuasi yang maksimal.

Menulis puisi bagi saya adalah membebaskan kata-kata, yang berarti mengembalikan kata pada awal mulanya. Pada mulanya adalah Kata.

Dan kata pertama adalah mantera. Maka menulis puisi bagi saya adalah mengembalikan kata kepada mantera.

Sutardji Calzoum Bachri

Bandung, 30 Maret 1973.