Minggu, 12 Desember 2010

PUISI BICARA

Aku hidup dalam mati
Aku bukan sekadar tulisan berdarah tinta, tapi aku punya nyawa yaitu makna
Rohku dapat keluar merasuki perasaan dan hati siapa saja yang menatap susunan tulangku berupa rangkaian kata-kata indah ( ikhsan )

Jumat, 10 Desember 2010

 SONET 12 dari Sapardi Djoko Damono

Sonet 12
Perjalanan kita selama ini ternyata tanpa tanda baca,
tak ada huruf kapital di awalnya. Yang tak kita ingat
aksara apa. Kita tak pernah yakin apakah titik mesti ada;
tanpa tanda petik, huruf demi huruf berderet rapat –
dan setiap kali terlepas, kita pun segera merasa gerah lagi
dihimpitnya. Tanpa pernah bisa membaca ulang dengan cermat
harus terus kita susun kalimat demi kalimat ini –
tanpa perlu merisaukan apakah semua nanti mampat
pada sebuah tanda tanya. Tapi, bukankah kita sudah mencari
jawaban, sudah tahu apa yang harus kita contreng
jika tersedia pilihan? Dan kemudian memulai lagi
merakit alinea demi alinea, menyusun sebuah dongeng?
Tapi bukankah tak ada huruf kapital ketika kita bicara?
Bukankah kisah cinta memang tak memerlukan tanda baca?

Diambil dari blog dyah ariesbudi ( as sweet as cherry pie )